Kamis, 24 November 2011

Prom!!

  Setelah ujian akhir sekolah usai, bertambah "ujian" yang ( menurutku) lebih berat.
Oh, ya. Namaku Charlotte, umurku 18 tahun, dan ini adalah hari terakhirku memakai seragam Eastfall College.
Nanti malam adalah malam yang paling pentig dalam hidupku. Kalian pasti tahu,kan?. Yap,Prom!.
Aku harus memakai gaun terbagus yang aku punya ( kalau tidak yaaa beli), "memperbaiki" ulang rambutku yang urakan ini, dan yang peling penting aku harus mendapatkan teman dansa di Prom itu!.
dan aku belum memenuhi semuanya!, aku sangat panik saat ini.
Mamaku berkata aku hanya harus tenang dan memikirkan yang lain saja, jangan samapai aku stress cuma karena toko gaun milik Mrs. Sally tutup dan aku tidak mau keluar rumah selamaya. Oke oke, itu sangat hiperbola kan?.
  Di pinggir lapangan baseball, aku duduk-duduk sembari memikirkan apa rencanaku untuk nanti malam.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku, aku terkejut sambil nyaris berteriak.
"Hayooo, ketahuan ngelamun disini! mikirin apa sih?" tanyanya sambil setengah tertawa.
" Oh, rupanya kau Roy. Aku punya masalah nih" jawabku ogah-ogahan.
"Hahh, pasti masalah Prom kan? aku pasti benar". Doeeeeng, tepat sekali!
" kamu nggak bakal ngerti Roy! kamu populer diantara cewek-cewek! pasti tinggal milih saja kamu!"
Aku akui, Roy itu tampan sekali. Tingginya sekitar 180 cm, berkulit kecoklatan hasil berjemur,stylenya oke, suaranya bagus dan jago dansa pula!, siapa sih yang nggak mau sama dia?.
" Lottie, kalau seperti itu bukan salahku kan. Salah  cewek-cewek itu sendiri mau ngantri sama aku. dan aku malah risih sama mereka itu. Kamu tahu kan?".
" Dan lagi pula, aku juga belum punya pasangan kok buat Prom, aku nggak mau sama mereka. Karena aku tahu mereka bakal kayak apa kalau aku ngajak mereka, Hih!" dia merinding,itu membuatku tertawa.tapi kutahan.
"Makasih, ya. Udah hibur aku, tapi kamu bisa bantuin aku nggak?"
" Untuk tuan putri Charlotte, hamba siap membantu apa saja". Weisss bagus benar kata-katanya!.
"Begini" . lalu aku membisikkan permintaanku kepadanya.Awalnya dia mengerutkan kening tapi setelah itu dia tersenyum dan berkata " Oke!" sambil menunjukkan jari jempolnya.
"Yup, nanti kamu jemput aku ya" kataku senang.
"Eiit, nggak usah pulang! langsung aja ke Jave, kamu bawa uang kan?".
"Bawa kok, nanti aku tunggu di depan gerbang ya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar